BPMN (Business Process Model and Notation) dan Flowchart adalah dua cara untuk merepresentasikan sebuah proses. Meskipun keduanya digunakan untuk merepresentasikan alur kerja, tetapi terdapat perbedaan antara keduanya, yaitu:
- Tujuan - BPMN dirancang khusus untuk merepresentasikan proses bisnis, sedangkan Flowchart dirancang untuk merepresentasikan alur kerja dalam berbagai jenis sistem.
- Fokus - BPMN lebih berfokus pada elemen-elemen bisnis, seperti aktor, tugas, keputusan, dan gateway, serta memiliki notasi yang khusus untuk merepresentasikan elemen bisnis tersebut. Flowchart, di sisi lain, lebih berfokus pada alur kerja umum, seperti langkah-langkah dalam sebuah proses, kondisi, pengambilan keputusan, dan tindakan.
- Level detail - BPMN menyediakan lebih banyak detail dan level yang lebih dalam untuk merepresentasikan sebuah proses bisnis secara lebih akurat, seperti mekanisme parallelism dan manajemen transaksi. Flowchart cenderung lebih sederhana dan kurang mendetail.
- Skala - BPMN digunakan untuk merepresentasikan proses bisnis yang besar dan kompleks, sementara flowchart lebih sering digunakan untuk merepresentasikan proses yang lebih kecil atau tugas individual.
- Standar - BPMN merupakan standar industri yang diterima secara luas, sedangkan flowchart tidak memiliki standar yang serupa.
Dalam hal kesamaan, baik BPMN maupun flowchart keduanya merupakan alat yang berguna untuk memodelkan dan merepresentasikan sebuah proses kerja secara visual, sehingga memudahkan pemahaman dan analisis. Namun, karena perbedaan di atas, BPMN lebih disukai dan lebih cocok digunakan untuk merepresentasikan proses bisnis yang lebih kompleks, sedangkan flowchart lebih sesuai untuk proses yang sederhana dan untuk model yang lebih umum.
Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani