Untuk skenario yang memiliki proses bisnis/flow, WAJIB menggunakan BPMN. Dengan BPMN, kita punya potensi untuk menghasilkan aplikasi yang 'jadi' lebih besar dibandingkan tidak menggunakan BPMN. BPMN ini bukan sekedar produk di pasaran, tapi ini ada landasan ilmiahnya.
Ketika ada flow, sudah tidak perlu ditanyakan apakah perlu menggunakan BPMN atau tidak: gunakanlah BPMN.
Ada beberapa kemungkinan flow:
keywordnya : ada kata lalu/kemudian/selanjutnya
Misalkan fitur CRUD tambah edit delete data user. Maka skenarionya:
Jika hanya 3 step di atas dan itu selesai maka bukan flow tetapi misalkan flow pengajuan cuti, maka skenarionya:
Contoh di atas ada 2 aktor yang terlibat : employee dan HR
Misalkan pendaftaran masuk sekolah, maka skenarionya:
Step di atas, ada 1 aktor yang mengerjakan (siswa) tapi ada beberapa tahapan
misalkan proses otomatis misalkan :
Ini contoh sistem otomatis tapi langkah-langkahnya cukup rumit, ini bisa disederhanakan dan dipermudah logicnya dengan menggunakan BPMN.
Keyword kualitatifnya adalah 'sederhana'. Jika sederhana tidak perlu BPMN, jika tidak sederhana maka menggunakan BPMN. Saat ini benchmark sederhananya adalah :
Lalu bagaimana export ke pdf? Mari kita cek apakah export ke pdf ini sebuah harus berurutan atau dia itu independen, tidak terpengaruh dari langkah manapun butuhnya bisa download data ke pdf.
Apakah download pdf ini bebas tidak terpengaruh sebuah tahapan? Jika ya maka tidak perlu masuk ke BPMN, tapi jika download pdf baru bisa setelah tahapan tertentu terlaksana/terselesaikan maka butuh BPMN.
Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani