5 Poin Penting untuk Menjadi Analis yang Hebat

January 3, 2025 by
5 Poin Penting untuk Menjadi Analis yang Hebat
Business Growth
| No comments yet

Banyak hal yang harus diketahui oleh seorang analis. Sebagian mungkin belum tahu pentingnya mengatur waktu, menikmati proses, memahami permintaan, menghadapi tantangan, dan mengatur prioritas pekerjaan dalam mengembangkan suatu aplikasi. Berikut penjelasan akan 5 hal penting tersebut yang harus dilakukan, agar menjadi seorang analis yang hebat.

  1. Menikmati Proses

Pengembangan suatu aplikasi bukanlah sebuah proses yang instan, melainkan proses panjang dan harus dilakukan dengan banyak tahapan mulai dari rencana, analisis, desain, implementasi, testing, hingga pemeliharaan. Semua tahapan itu disebut juga dengan metode SDLC atau System Development Life Cycle.

SDLC (Software Development Life Cycle)

Dari keseluruhan tahapan SDLC, fokus seorang analis ada di tahap 2 dan 3 yaitu analisis dan perancangan. Pada proses analisis seorang analis dituntut untuk mengerti akan masalah yang ada secara komprehensif, kemudian menganalisa apa yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Proses analisis disertai dengan verifikasi kepada stakeholder terkait, apakah hasil analisis yang dilakukan sudah sesuai dengan kondisi atau belum. Proses SDLC bisa dilanjutkan ke tahap 3 yaitu proses perancangan sebagai solusi dalam mencapai obyektif/tujuan dari Project.

2. Memahami Permintaan Klien

Menjadi seorang analis harus mengerti apa yang klien butuhkan. Kemudian analis menerjemahkan permintaan tersebut ke dalam bahasa teknis yang dapat dipahami oleh programmer.

Semua keinginan klien sebaiknya tidak langsung disetujui dan dikerjakan, namun harus dilakukan identifikasi secara detail, apakah keinginan tersebut merupakan kebutuhan atau hanya keinginan. Keinginan klien juga harus dipelajari dampaknya terhadap sistem yang sedang dibangun, lingkup pekerjaan, feasibilitas untuk diterapkan, dan pertimbangan profil pengguna aplikasi.

Peran seorang analis hebat adalah menjembatani antara keinginan klien dengan realisasi di sistem yang akan diwujudkan. Buat klien merasa puas dengan hasil yang terbaik. Dan juga buat programmer dapat mengimplementasikan permintaan tersebut dengan mudah.

3. Kuat Menghadapi Tantangan

Tantangan apa yang selalu dihadapi oleh seorang analis? Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Berikut contoh tantangan yang biasanya dihadapi oleh seorang analis:

  • Keluhan klien, banyak kasus yang sudah terjadi, contoh klien “marah-marah” atau menegur karena hasil akhir aplikasi tidak sesuai dengan harapannya. Mungkin disebabkan karena permintaan yang berubah-ubah, memberi deadline terlalu cepat, spesifikasi yang kurang jelas, dan hal lainnya. Hal tersebut sangat wajar, seorang analis hebat seharusnya tidak merasa down akibat dari perlakuan klien yang seperti itu. Analis hebat harus kuat.
  • Keluhan programmer, seorang analis selain dikeluhkan oleh klien juga sering dikeluhkan oleh para programmer. Contoh kasus karena analis selalu memberi banyak task dengan waktu tenggat yang sangat minim, atau deskripsi task yang kurang jelas. Disinilah seorang analis hebat harus teliti. Atur waktu programmer mengerjakan task dengan benar, mendeskripsikan task dengan jelas dan mudah dipahami.

4. Good Time Keeper

Seorang analis hebat harus bisa mengatur waktu dengan baik. Berikut contoh hal-hal yang harus dikuasai oleh analis dalam mengatur waktu:

  • Mengatur jadwal bertemu dengan klien. Datang tepat waktu ketika ada pertemuan dengan klien yang sudah disepkati. Sehingga tidak akan terjadi masalah antara klien dengan tim.
  • Mengatur waktu pengerjaan task untuk programmer. Disini peran analis harus tegas dan tepat dalam penentuan deadline yang diberikan untuk programmer, karena ini sangat berpengaruh terhadap penyelesaian proyek.
  • On time delivery project. Selain fitur-fitur yang dikerjakan oleh programmer, analis juga harus memperhatikan dokumen-dokumen penting, pengerjaan dokumen sebaiknya dilakukan secara berkala dari awal proses pengembangan, tidak harus di akhir ketika fitur sudah selesai.

5. Mengatur Prioritas Task

Dalam pengerjaan suatu proyek sebaiknya atur prioritas pekerjaan sesuai dengan kepentingan dan urgensi ke dalam matrix eisenhower.

Matrix Einsenhower

Berikut penempatan dan aksi terhadap task sesuai dengan matrix:

  • Atur apakah task tersebut masuk ke bagian penting dan urgen, jika ya prioritaskan dan selesaikan segera.
  • Jika penting namun tidak urgen, bisa direncanakan kapan dan bagaimana akan mengerjakannya.
  • Jika tidak terlalu penting namun urgen, delegasikan/hand-over.
  • Lalu jika tidak terlalu penting dan tidak terlalu urgen, dapat menghapus task tersebut dari to-do-list.

Tujuan mengatur task ke dalam matrix ini agar dapat mencapai delivery project tepat waktu.

So, jika kamu ingin menjadi analis yang hebat, yuk! terapkan 5 poin penting di atas.


Sign in to leave a comment