Indonesia terus berkembang dalam jumlah penduduk. Saat ini dengan 268.074.600 penduduk, Indonesia menduduki urutan ke 4 dunia. Semakin banyaknya penduduk maka semakin banyak pula interaksi yang tercipta dari keadaan tersebut. Zaman terus bergerak dibeberapa kesempatan banyak individu yang lebih memprioritaskan dirinya sendiri, hingga bergeser nilai-nilainya sebagai makhluk sosial.
Social experiment saat ini sering sekali dilakukan kemudian ditampilkan di stasiun TV ataupun channel Youtube. Pada sebuah situasi saat seseorang membutuhkan pertolongan dari 10 orang yang melihat hanya 2 orang yang menolong. Miris sekali rasanya Ketika masa sekolah kita diajarkan untuk tolong menolong dewasa ini hal tersebut tidak diterapkan, Termasuk dalam dunia kerja. Setiap karyawan di dalam sebuah perusahaan atau organisasi adalah satu kesatuan yang harus saling bahu membahu demi mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan hal tersebut maka dirasa penting kita semua mengetahui apa yang harus kita miliki sebagai karyawan. Salah satunya adalah menumbuhkan perilaku prososial. Pada dasarnya perilaku prososial adalah bentuk dari tingkah laku positif yang dapat memberikan keuntungan dan kenyamanan bagi orang-orang sekitar. Perilaku prososial menurut Mussen (1989) perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang menguntungkan orang lain. Secara nyata, pengertian perilaku prososial meliputi tindakan berbagi (sharing), kerjasama (cooperation), menolong (helping), kejujuran (honesty), dermawan (generousity) serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain.
Perilaku ini menjadi penting untuk kita miliki sebagai karyawan dalam penerapannya di setting kerja. Kita dapat meimplementasikan perilaku prososial dengan berbagi informasi dan berbagi pengetahuan kepada rekan kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yg diberikan. Sehingga setiap karyawan dapat saling membantu mengembangkan diri. Bekerjasama dalam mengerjakan suatu project juga merupakan salah satu bentuk perilaku prososial, setiap karyawan mengambil peran dan bertanggung jawab penuh atas tugasnya. Karyawan yang memiliki perilaku prososial akan menanamkan kejujuran dalam dirinya, mengerjakan setiap tugas dengan menjunjung nilai kejujuran pastilah selain menguntungkan diri pribadi juga memberikan dampak pada perusahaa, karena karyawannya menjaga nilai-nilai integritas.
Saling bermanfaat dengan sesama tidak akan pernah merugi. Memupuk perilaku prososial dalam diri kita juga dapat menumbuhkan pikiran positif atas diri sendiri. Perusahaan yang karyawannya memiliki dan menerapkan perilaku prososial dalam lingkup pekerjaan akan memberikan suasana positif bagi perusahaan tersebut dan pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai bersama-sama. Maka mari dari sekarang kita pupuk perilaku prososial dalam diri kita.