Berikut adalah contoh kasus yang menggunakan DMN:
Suatu perusahaan ingin membuat keputusan tentang penawaran kredit yang akan diberikan kepada pelanggan. Perusahaan ingin mengotomatiskan proses ini dengan menggunakan DMN. Ada tiga kriteria yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan tersebut, yaitu:
Perusahaan ingin menentukan apakah permohonan kredit harus disetujui atau ditolak berdasarkan nilai-nilai kriteria tersebut.
Maka, dibuatlah sebuah DMN seperti berikut:
Dalam DMN ini, setiap baris menunjukkan kombinasi nilai-nilai kriteria yang berbeda dan keputusan yang harus diambil berdasarkan kombinasi tersebut. Sebagai contoh, baris pertama menunjukkan bahwa jika jumlah pinjaman kurang dari 5000, waktu pengembalian kurang dari 1 tahun, dan riwayat kredit pelanggan baik, maka keputusan yang diambil adalah disetujui.
Dengan menggunakan DMN, perusahaan dapat dengan mudah menentukan keputusan yang tepat secara otomatis berdasarkan nilai-nilai kriteria yang diberikan.
Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani