Beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam membuat BPMN adalah sebagai berikut:
- Terlalu kompleks: BPMN sebaiknya digunakan untuk menggambarkan proses bisnis yang kompleks, bukan proses yang sederhana. Terlalu banyak detail yang tidak diperlukan dapat mempersulit pemahaman proses bisnis.
- Terlalu abstrak: Terlalu banyak abstraksi dapat membuat BPMN sulit dipahami oleh orang yang tidak terbiasa dengan notasi ini. Oleh karena itu, sebaiknya BPMN dibuat dengan level abstraksi yang sesuai.
- Tidak konsisten: Penting untuk memastikan bahwa notasi yang digunakan konsisten di seluruh diagram. Misalnya, tidak seharusnya menggunakan simbol yang berbeda untuk menunjukkan tugas yang sama di berbagai diagram.
- Tidak sesuai dengan standar: BPMN memiliki standar yang sudah ditetapkan, dan sebaiknya diagram yang dibuat sesuai dengan standar tersebut. Jika tidak, bisa mempersulit pemahaman diagram oleh orang lain.
- Tidak jelas: Diagram yang ambigu atau tidak jelas dapat membingungkan pengguna. Oleh karena itu, sebaiknya membuat diagram yang jelas dan mudah dipahami oleh orang lain.
- Tidak mempertimbangkan konteks: Penting untuk mempertimbangkan konteks ketika membuat BPMN. Diagram yang dibuat harus mencakup seluruh proses bisnis dan lingkungan di mana proses bisnis itu berjalan.
Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani