Pemimpin yang Mampu Memberdayakan Tim

2 Januari 2025 oleh
Pemimpin yang Mampu Memberdayakan Tim
Business Growth
| Belum ada komentar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “berdaya” memiliki arti sebagai berikut:

  1. berkekuatan; berkemampuan; bertenaga.
  2. mempunyai akal, cara, dan sebagainya untuk mengatasi sesuatu.

Fenomena yang sering saya jumpai, terutama bagi tim yang baru dipromosikan untuk menempati posisi manajerial, sindrom yang paling sering muncul adalah menjadi “super-individu”. Karena kenaikan posisi, maka dia beranggapan mampu — atau bahkan harus — mengerjakan lebih banyak hal seorang diri.

Nasehat yang acapkali saya berikan adalah “bahwa kemampuan mu sebagai seorang individu itu ada batasnya. Namun jika kamu mampu mengelola dan memberdayakan tim, maka garis batasan yang ada akan lebih luas lagi. Artinya kamu akan mampu mengerjakan lebih banyak hal bersama tim yang kamu kelola”.

Ya, begitulah. Seseorang yang baru saja menjadi manajer lupa bahwa ia punya tim yang perlu untuk dikelola. Mencari cara untuk dapat memberdayakan tim tersebut agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Cara memberdayakan tim yang efektif menurut saya salah satunya adalah dengan mengadakan Coaching. Di Javan, Coaching yang kami gunakan adalah dengan “bertanya”. Artinya, sebagai seorang manajer kita harus mengasah skill “bertanya” untuk mampu memantik ide dan gagasan dari tim. Dengan cara itu, strategi yang akan dilakukan tidak sepenuhnya berasal dari kita, dan justru berasal dari tim itu sendiri. Dan juga tim merasa bahwa strategi itu adalah ide nya sendiri. Dengan demikian, tim akan merasa lebih bersemangat dalam mengeksekusinya. Ketimbang kita langsung memberikan instruksi ini itu yang membuat telinga tim kita merasa jengah.

Ada tips yang menarik dari Dale Carnegie

1. Doing (Melakukan)

Langkah pertama adalah Doing, yaitu tahap di mana seseorang melakukan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam konteks manajemen atau kepemimpinan, ini berarti terlibat langsung dalam pekerjaan untuk memulai atau menyelesaikan sesuatu. Pada tahap ini, seorang pemimpin atau individu berperan aktif dalam menjalankan tugas yang ada.

2. Dumping (Membuang)

Dumping berarti membuang atau menghindari tugas-tugas yang tidak produktif atau tidak lagi relevan. Ini adalah langkah untuk menilai ulang pekerjaan yang sedang dilakukan dan menghentikan aktivitas yang tidak memberikan kontribusi signifikan. Tujuannya adalah untuk mengurangi beban pekerjaan dan fokus pada hal-hal yang lebih penting dan mendatangkan hasil lebih besar.

3. Dropping (Menghentikan)

Dropping mengacu pada keputusan untuk menghentikan aktivitas atau tugas tertentu yang sudah tidak efektif atau sudah selesai. Ini adalah langkah untuk menghilangkan beban pekerjaan yang tidak lagi mendukung tujuan jangka panjang atau yang sudah tidak perlu dilakukan lagi.

4. Distributing (Mendistribusikan)

Pada tahap Distributing, pemimpin atau individu mendistribusikan tugas atau tanggung jawab kepada orang lain. Ini dilakukan untuk memastikan pekerjaan dikerjakan oleh orang yang tepat dan tidak ada satu individu yang dibebani terlalu banyak. Pendistribusian tugas yang efektif memastikan bahwa setiap orang bekerja sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya.

5. Delegating (Mendelegasikan)

Delegating adalah langkah untuk mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada orang lain yang memiliki kompetensi dan sumber daya yang diperlukan. Delegasi adalah keterampilan penting bagi pemimpin agar dapat memfokuskan energi mereka pada hal-hal yang lebih strategis. Ini juga memberi peluang bagi orang lain untuk berkembang dan belajar.

6. Deputizing (Menunjuk Wakil)

Deputizing mengacu pada menunjuk seseorang sebagai wakil atau pengganti untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab pada waktu tertentu. Ini bisa terjadi ketika pemimpin atau individu utama tidak dapat melaksanakan tugas tertentu karena alasan tertentu. Deputizing memastikan kelangsungan pekerjaan atau proyek tanpa terganggu.

Kesimpulan

Metode 6 D dari Dale Carnegie bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen tugas dan pekerjaan. Dengan menggabungkan langkah-langkah seperti DoingDumpingDroppingDistributingDelegating, dan Deputizing, individu atau pemimpin dapat mengelola waktu, tenaga, dan sumber daya dengan lebih baik, mengurangi beban pekerjaan, serta meningkatkan produktivitas secara keseluruhan

Masuk untuk meninggalkan komentar