Gaya Bekerja Tim Project Management di Javan

2 Januari 2025 oleh
Gaya Bekerja Tim Project Management di Javan
Business Growth
| Belum ada komentar

Singkatnya, ini diagram yang saya coba rumuskan untuk menggambarkan cara kerja di Javan, khususnya di Tim Project Management.

Sebagai gambaran, saya coba memberikan contoh sebagai benchmarking agar memberikan pengertian yang lebih gampang dicerna. Contoh yang saya berikan adalah bagaimana Gaya Bekerja di Militer, di Masyarakat, dan di Javan itu sendiri.


Pada Gaya Bekerja di Militer, saya menyebutnya dengan Struktural — Otoriter — Top Down. Perintah datang dari Komandan atau struktural yang lebih tinggi. Perintah dari Komandan bersifat mutlak dan tidak bisa ditawar. Jika Komandan memberikan perintah bagi prajurit untuk bertempur ke markas musuh, maka prajurit harus melaksanakan, meskipun nyawa taruhannya.


Berikutnya adalah Gaya Bekerja di Lingkungan Masyarakat, contoh kasusnya adalah saat ada Kerja Bakti. Saya menyebutnya dengan Egaliter — Decentralized. Masyarakat yang saya maksud adalah di tingkat lingkungan RT. Semua memiliki level yang sama, bahkan “Jabatan Struktural” nya Pak RT juga menuntut rasa Egaliter. Pak RT juga harus ikut serta kerja bakti. Jika Pak RT hanya petantang-petenteng, suruh ini-itu, tapi tidak ikutan bekerja, maka Warga cenderung Resisten terhadap perintah Sang Ketua RT. Decentralized, artinya inisiatif datang dari masing-masing masyarakat itu sendiri, semua pendapat dan ide dari tiap-tiap masyarakat memiliki bobot yang sama.


Terakhir, adalah Gaya Bekerja di Javan. Mari kita sebut dengan Struktural — Kolaboratif — Proaktif. Javan, khususnya di Tim Project Management, memiliki formasi Struktural. Dari Tribe Lead — Product Owner — Analis. Atau dari QA Lead — QA Team. Perintah tidak melulu Top Down, tapi bisa juga Bottom Up. Tim diharapkan bisa memberikan inisiatif atau mengusulkan ide kepada struktural di atasnya, atau yang setara. Kemudian perintah / instruksi dari “Atasan” bukanlah bersifat mutlak, masih ada ruang Diskusi dan Kolaborasi di sana, demi mendapatkan ide yang lebih baik. Tentunya “kedewasaan” dibutuhkan dalam menjalankan Gaya Bekerja ini.

Masuk untuk meninggalkan komentar

Baca Berikutnya
Apa itu BPMN?